
Seksi Kesehatan Paroki Rawamangun bekerjasama dengan Komunitas Adiyuswo telah mengadakan kegiatan Seminar Kesehatan dengan mengusung tema “ Mengenal apa itu Sarkopenia dan Terapinya “ pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 bertempat di Ruang Sang Timur, Gedung Karya Pastoral Lantai 1.
Seminar Kesehatan ini menampilkan pembicara dr Timoteus Richard Sp PD dan MC sekaligus Moderator adalah Dr dr Tena Djuartina, M. Biomed. PA. Kedua dokter ini adalah dokter yang aktif pelayanan dan tergabung di Seksi Kesehatan Paroki Rawamangun.
Seminar Kesehatan Sarkopenia ini awalnya hanya diperuntukkan bagi peserta yang sudah lansia, namun dikarenakan ada beberapa peserta yang belum termasuk lansia mengetahui tentang sarkopenia, akhirnya seminar kesehatan ini terbuka untuk umum. Peserta tidak hanya berasal dari Paroki Rawamangun saja, namun ada beberapa peserta yang berasal dari Paroki Bidara Cina, Paroki Pulo Mas dan Paroki Duren Sawit.
Target peserta adalah sebanyak 100 orang. Jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 81 orang dan yang hadir dalam seminar kesehatan ini sebanyak 70 orang. Luar biasa.
Seminar Kesehatan Sarkopenia ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa pembuka, kata sambutan dari Romo Albertus Feri Asmarajati. MSF mewakili dari Paroki Rawamangun dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
Dalam paparannya dr Richard menjelaskan apa yang dimaksud dengan Sarkopenia. Sarkopenia merupakan kelainan otot rangka menyeluruh dan progresif yang berhubungan dengan peningkatan risiko kejadian jatuh, fraktur, gangguan fisik dan kematian. Sarkopenia umumnya diiringi dengan inaktivitas fisik, penurunan mobilitas cara berjalan yang lambat, penurunan berat badan dan enduransi fisik yang rendah.
Di tengah paparannya dr Richard juga memberikan beberapa pertanyaan terkait skrining Sarkopenia ini dan mengundang 4 orang peserta maju ke depan untuk mengikuti exercise yang diberikan yaitu dengan cara peserta diminta duduk di kursi dengan tidak bersandar dan peserta diminta untuk duduk berdiri berkali – kali selama 8 detik dan hasil dari exercise tersebut semua peserta dinyatakan aman dari Sarkopenia. Setelah 4 orang peserta tersebut kembali ke tempat duduknya, dr Richard kembali mengundang 4 orang peserta lain yang berusia 65 tahun ke atas untuk dilakukan test kemampuan menggenggam dengan bantuan alat. Batas normal kekuatan menggenggam untuk wanita adalah 18, sedangkan batas normal kekuatan menggenggam pria adalah 28 dan dari test itu semua peserta dinyatakan aman, meskipun ada 1 orang peserta wanita yang hasil kekuatan menggenggamnya hanya selisih 1 dari batas normal kekuatan menggenggam yaitu 19.
Selesai penyampaian materi oleh dr Timoteus Richard dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Saat sesi tanya jawab ini banyak sekali peserta yang mengajukan pertanyaan. Hal ini membuktikan bahwa para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan Seminar Kesehatan Sarkopenia ini.
Adapun tujuan diadakannya kegiatan seminar Kesehatan Sarkopenia ini adalah agar para lansia mengetahui apa itu Sarkopenia dan sejalan dengan Program Karya dari Komkes KAJ yang akan mengadakan Skrining Sarkopenia untuk para lansia, harapannya para lansia bisa terlibat aktif jika nantinya diminta untuk mengisi form Skrining Sarkopenia untuk para lansia. Selain itu dengan mengikuti Seminar Kesehatan Sarkopenia ini tentunya para peserta mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan mereka tentang Sarkopenia.
Sebelum acara Seminar Kesehatan Sarkopenia ini berakhir dr Tena selaku MC dan Moderator mengajak para lansia untuk jangan malas bergerak (Latihan peregangan pada setiap sendi,Latihan beban berat antara 1-2 kg, berjalan, berlari, bersepeda, Latihan duduk dan berdiri, Latihan keseimbangan seperti berjalan dengan tumit hingga ujung jari) makan makanan yang bernutrisi, kurangi karbohidrat, jangan minum manis, vitamin D 50.000 iu perminggu.
Dokumentasi: Seksi Kesehatan Paroki Rawamangun